Prodi Kewirausahaan Gelar Seminar Daring “Entrepreneurs: Why?Why?Me?Why Now”

Prodi Kewirausahaan, Fakultas Ekonomi Universitas Baiturrahmah menggelar seminar daring dengan judul “Entrepreneurs: Why?Why?Me?Why Now” pada Rabu 26 Agustus 2020 melalui platform Zoom.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber tunggal Ir. Toronata Tambun yang merupakan lulusan Harvard Business School dan MIT Sloan School of Management yang juga Founder dan Direktur Aren Energy Investment.
Kegiatan ini dimoderatori oleh pengajar Fakultas Ekonomi Unbrah David Malik, SE, MBA dan dibuka oleh Rektor Unbrah Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim, M.S.
Dalam sambutannya Rektor Unbrah Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim. M.S mengatakan dengan mendatangkan Pak Toro panggilan Toronata, harapannya agar mahasiswa lebih termotivasi untuk menjadi pengusaha.
Hal ini katanya untuk meningkatkan jumlah pengusaha di Sumatera Barat yang dinilai masih sedikit dibanding jumlah pedagang.
Dalam hal ini pengusaha dinilai sebagai yang dapat menghasilkan inovasi baru dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Pedagang mungkin cukup banyak di Sumbar namun masih sedikit yang dikatakan pengusaha yang inovatif,” ujar Rektor.
Sementara itu dalam seminar tersebut narasumber diberikan 10 pertanyaan dari moderator tentang mitos yang sering muncul dalam kewirausahaan. Pertanyaan ini pertama kali dilempar kepada peserta seminar lalu dijelaskan oleh narasumber.
Kesepuluh pertanyaan mitos itu yakni Wirausaha tanpa modal, bakat wirausaha merupakan keturunan, wirausaha dari yang muda, orang paling pintar akan sukses wirausaha, wirausahawan adalah yang mandiri dan bisa berdiri sendiri, wirausahawan sangat senang ambil risiko, wirausahawan adalah yang kharismatik, wirausahawan sukses harus bergelar MBA, wirausahawan harus kreatif dan wirausahawan sukses juga karena faktor keberuntungan.
Menjawab mitos itu semua Ir. Toronata Tambun menjelaskan dengan rinci berdasarkan riset, pengetahun dan pengalamannya. Semisal terkait bakat wirausaha itu karena keturunan menurutnya tidak ada kaitannya.
Mungkin saja kata Toronata keluarga yang sukses dalam wirausahawan akan menjadi model percontohan untuk penerusnya. Sebab banyak juga pengusaha sukses bukan berasal dari keturunan pengusaha sukses.
Kemudian terkait wirausaha harus dari muda menurutnya memang betul hanya saja itu lebih kepada memulai dalam berusaha. Akan tetapi dalam riset yang dipaparkan usia 42 tahun ke atas dinilai matang untuk menjadi pengusaha sukses.
“Jadi sangat besar gagal juga bila kaum muda dibiarkan mandiri berusaha dan mengembangkan usahanya,” kata Toronata.
Hal lain yang disampaikannnya terkait pengusaha suka ambil risiko ini juga tidak sepenuhnya benar. Sebab justru dalam perusahaannya justru pengusaha akan meminimalkan risiko dari kegagalan seperti kerugian. Pada dasarnya pengusaha yang sukses sangat tidak ingin usahanya merugi.
Kemudian terkait kaitan pengusaha dengan pendidikan seseorang menurut Toronata juga tidak dapat dikaitkan. Hanya saja pendidikan itu perlu untuk menambah eksistensi dan pengetahuan kita dalam pengembangan usaha di masa depan.
Menurutnya dalam berwirausaha yang baik dapat mencontoh pendiri produk kosmetik terkemuka Wardah Nurhayati Subakat. Salah satu poin yang dapat diambil dari pengusaha sukses itu yakni selalu disiplin dan konsisten dalam mengerjakan sesuatu.
Hal ini juga dapat dibarengi dengan upaya lain seperti menjadikan produk lebih inovatif dan kreatif.
Kegiatan ini diakhiri dengan tanya jawab antara narasumber dengan peserta seminar yang hadir lebih kurang 250 orang tersebut.