Universitas Baiturrahmah (Unbrah) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) penyusunan proposal business plan atau rencana bisnis dalam rangka mempersiapkan proposal untuk kegiatan Entrepreneurship Awards 2021 pada Jumat 30 April 2021.
Kegiatan yang dilaksanakan secara daring melalui aplikasi ZOOM menghadirkan narasumber yang cukup pakar dalam penyusunan proposal bisnis yakni Afridian Wirahadi Ahmad, SE, M.Sc.Ak, CA, BKP, AAP-B.
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor bidang kemahasiswaan Unbrah Drs. Eka Trio Effandilus, M.Si yang mewakili Rektor Unbrah Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim, M.S.
Dalam sambutannya Wakil Rektor menyampaikan latar belakang diadakannya bimtek ini karena kewirausahaan menjadi salah satu poin penting dalam perjalanan hidup mahasiswa di kampus.
Sebab dengan menciptakan lapangan kerja bagi lulusan perguruan tinggi akan membantu pemerintah dalam meningkatkan angka partisipasi menjadi pengusaha di Indonesia.
Mengingat saat ini kata Wakil Rektor jumlah wirausahawan di Indonesia baru mencapai 3,10 persen dari keseluruhan penduduk. Jumlah ini masih kalah dari Malaysia yang mencapai 6 persen dan Singapura 10 persen jumlah wirausahawan.
Diharapkan dengan kegiatan bimtek ini dapat melatih mahasiswa di Unbrah untuk mendesain dan membuat proposal kewirausahaan sesuai pemikiran dan kreativitasnya.
Khususnya juga melatih mahasiswa mendesain proposal dalam sebuah kompetisi atau awards seperti di yang diselenggarakan LLDikti X yakni Entrpreneurship Awards yang telah memasuki tahun kelima.
Alasan memilih Afridian karena telah memiliki pengalaman dalam membina anak muda dalam menciptakan proposal kewirausahaan sekaligus membina wirausahawan muda.
Sementara itu dalam pemaparannya Afridian menyampaikan beberapa trik dan tips dalam membuat proposal bisnis mulai dari memikirkan ide usaha sampai melaksanakan usahanya.
Secara rinci Afridian menyampaikan beberapa tips dan trik dalam memulai mendesain proposal. Bila itu dalam bentuk kompetisi menurutnya harus diperhatikan tata cara dan persyaratan termasuk memahami penilaiannya.
Bila sudah begitu mulai melakukan “googling” atau mencari permasalahan tentang usaha di google yang juga disesuaikan dengan trend pasar saat ini.
Harapannya mendapatkan produk yang inovatif dan berbeda dari produk kewirausahaan lainnya sehingga mahasiswa dapat berpikir lebih kreatif.
Secara keseluruhan menurut Afridian dapat menciptakan proposal dengan ide bisnis yang usahanya dapat berkelanjutan, memiliki jenis yang berbeda atau unik, memiliki pasar yang jelas dan nyata, bisnis yang dijalankan tidak hanya menguntungkan perusahaan namun juga terpenuhi kepentingan masyarakat, karakter terakhir dapat menguntungkan secara hasil.
Tentunya menurut Afridian kategori bisnis plan dalam EA LLDikti dinilai cukup menantang karena mahasiswa dituntut menciptakan kreativitas yang baru dibanding bisnis yang sudah berjalan.
Untuk itu agar sukses dalam menciptakan proposal baru wirausaha tersebut langkah di atas perlu dilakukan ditambah mempertimbangkan berbagai hal.
Antara lain risiko berbisnis, kerumitan proses produksi dan transaksi bisnis, pembaca rencana bisnis, langkah awal menjadi wirausaha, dan menetapkan alat bantu yang dapat mensistematiskan logika bisnis.
Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh dosen dan mahasiswa Unbrah saja namun kampus lain di LLDikti X.
Tercatat kurang lebih 300 orang hadir dalam bimtek dan webinar yang dipandu oleh dosen Ekonomi Mya Yuwanita tersebut.