Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah memberikan arahan sekaligus sosialisasi terkait program dan aturan di Pemkot Padang kepada mahasiswa baru Universitas Baiturrahmah (Unbrah) tahun ajaran 2019/2020 di Auditorium Kampus Aie Pacah, Sabtu 28 September 2019.
Wako Padang dalam arahannya menjelaskan beberapa peraturan dan rencana program di Kota Padang yang kaitannya erat dengan perkembangan generasi muda seperti mahasiswa.
Seperti dalam pembangunan kota Padang, yang pihaknya terus melibatkan perguruan tinggi. Khususnya dalam memberikan masukan dan arahan terkait program pembangunan. Tentunya mahasiswa juga dapat memberikan masukan dan kritik atas pembangunan yang telah dan akan berlangsung.
Sebab kata Wali Kota salah satu ciri khas dari sebuah perguruan tinggi yakni memiliki idealisme tersendiri. Sehingga peran pemikiran dan ide ini amat penting untuk perkembangan kota.
Tentunya pendidikan tinggi telah dinilai unggul karena memiliki dan mencetak sumber daya yang berkompetensi secara global. Hal inilah yang perlu dipupuk terus oleh dosen dan pimpinan perguruan tinggi dalam mendidik dan membina mahasiswa.
Terlebih semua mahasiswa merupakan calon bibit unggul di masa depan. Bukan tidak mungkin nantinya salah satu dari mahasiswa tersebut menjadi presiden. Dalam hal ini Pemerintah Kota juga terus mendukung percepatan pembangunan sumber daya manusia unggulan tersebut.
Hal ini menjadi sebuah kepentingan mengingat Indonesia akan mendapatkan bonus demografi di 2040 mendatang. Artinya dalam waktu tersebut akan muncul sumber daya manusia unggul dan berkompeten pada usia yang optimal.
Tentunya juga harus ada komitmen dari perguruan tinggi dalam menjaga mahasiswa atau generasi muda tersebut dari berbagai ancaman dan gangguan global. Seperti penyalahgunaan narkoba, perilaku seks menyimpang dan kegiatan yang tergolong penyakit masyarakat tersebut.
Selain itu juga adanya komitmen dari kampus dan mahasiswa untuk tetap berpegang pada sandi agama dan adat istiadat Minang dalam setiap perilaku.
Terlebih di Kota Padang yang saat ini memiliki penduduk sekitar 939.112 jiwa tersebut masih berkembang kebudayaan asli Minangkabau. Dari sebelas kecamatan dan 104 kelurahan, sebagian masyarakat masih memegang adat istiadat kampung. Hal ini mengindikasikan juga bahwa Padang masih kota berbudaya.
Hal lain yang diarahkan Mahyeldi kepada mahasiswa terkait aturan lokal seperti perda. Antara lain seperti aturan tentang rumah kos yang pada intinya harus dijaga silaturahmi antara pemilik dan pengguna rumah kos. Sebab ada perdanya yang mengatur hak pemilik rumah kos dan penggunanya.
Kemudian Wali Kota dua periode tersebut juga mengenalkan program Satu Kelurahan Satu Bank Sampah. Program ini kata Mahyeldi jelas amat membutuhkan peran mahasiswa dan generasi muda.
Mahasiswa dapat mengadvokasi masyarakat untuk membangun Bank sampah yang sasarannya pada pengurangan pembuangan di Tempat Pembuangan Akhir sampah.
Ke depan pihaknya akan mendorong penciptaan usaha dari Bank sampah. Dalam hal ini masyarakat didorong menciptakan kerajinan yang berdaya guna dengan memanfaatkan sisa sampah seperti tas.